Untuk ketiga kalinya, hipnoterapis Umma Ilmia Amalia kembali hadir di Masjid Raya Al Jabbar. Setelah Agustus dan akhir November lalu, motivator dan spesialis konseling berjulik “Umma Sejuta Pelukan” ini dijadwalkan kembali menggelar kajian dan hipnoterapi di Al Jabbar pada Ahad, 14 Desember 2025, mulai pukul 08.00 WIB.
Kajian ketiga yang dihadirkan MT Irhamna ini mengusung tema “Melepaskan Masa Lalu, Menata Masa Depan”, gratis, dan terbuka untuk umum, khususnya kaum muslimah.
Pada kajian-hipnoterapi 29 November lalu, jamaah atau peserta yang hadir mencatatkan rekor baru sebanyak 40-50 ribu orang atau sekitar hampir dua kali lipat dari jumlah jamaah kajian pertama yang mencapai 27 ribu orang.
Pecahkan Rekor! 40 Ribu Jamaah di Part 2
Fenomena luar biasa terjadi di Masjid Raya Al Jabbar pada Sabtu (29/11/2025). Sekitar 40.000 orang membanjiri area masjid untuk mengikuti kajian akbar yang memecahkan rekor jumlah peserta terbanyak dalam sejarah acara tersebut.
Lautan jamaah ini berkumpul untuk menghadiri sesi dakwah yang dipadukan dengan terapi kesehatan mental bersama Umma Ilmia Amalia, S.Pd., M.Pd., CH., CHt., CPHt., CNLP. Sosok inspiratif yang akrab dijuluki “Umma Sejuta Pelukan” ini hadir membawa pendekatan unik sebagai seorang Certified Professional Hypnotherapist Motivator sekaligus Spesialis Konseling Parenting dan Anak Usia Dini (AUD).

Antusiasme yang Bikin Merinding
Dalam pembukaannya, Umma tak kuasa menyembunyikan rasa takjubnya melihat antusiasme puluhan ribu jamaah yang hadir dari berbagai penjuru.
“MasyaAllah, antusiasme warga Bandung, warga Indonesia luar biasa. Kami menerima informasi bahwa kajian dan hipnoterapi hari ini memecahkan rekor, bahkan melampaui kajian pertama kita. Ini bikin merinding,” ungkap Umma di hadapan puluhan ribu peserta.
Padukan Dakwah dan Healing
Berbeda dengan kajian pada umumnya, acara ini dirancang dengan metode interaktif yang menyentuh sisi psikologis jamaah. Di sesi awal, Umma mencairkan suasana (ice breaking) dengan mengajak jamaah bernyanyi lagu Sunda “Cingciripit” dan saling memijat pundak sesama jamaah, menciptakan suasana keakraban yang hangat.
“Pas pulang dari kajian, panggil suami apa? Panggil ‘Minyak Nyong-nyongku’ atau ‘Permata Hatiku’,” canda Umma yang disambut gelak tawa riuh, meruntuhkan ketegangan para peserta sebelum masuk ke sesi inti.
Terapi Massal: Menyembuhkan “Emotional Exhaustion”
Sebagai ahli hipnoterapi profesional, Umma menyoroti isu kesehatan mental yang kerap dialami namun jarang disadari, terutama oleh kaum ibu, yaitu Emotional Exhaustion (kelelahan emosional). Ia menjelaskan perbedaan mendasar antara lelah fisik, mental, dan emosional.
“Capek fisik itu bikin badan lelah. Capek mental itu bikin pikiran lelah, mikirin cicilan atau dunia. Tapi Emotional Exhaustion, itulah yang membuat hati kita lelah. Lelah karena memendam kebencian,” tutur Umma dengan nada bergetar, memicu isak tangis haru dari ribuan jamaah yang merasa terwakili perasaannya.

Filosofi Takbir sebagai Titik Berserah
Puncak sesi hipnoterapi religi ini adalah pemaknaan ulang gerakan salat. Umma mengajak 40 ribu jamaah untuk merenungi filosofi gerakan Takbiratul Ihram.
“Kenapa saat takbir kita mengangkat kedua tangan? Itu simbol penyerahan total. Seperti orang yang menyerah angkat tangan, begitulah kita menyerahkan segalanya kepada Allah. Kita lepaskan urusan dunia, kita menghadap Allah Yang Maha Besar,” jelasnya membimbing jamaah menuju ketenangan batin.
Acara ditutup dengan zikir massal yang menggetarkan Masjid Raya Al Jabbar, menegaskan posisi Umma Ilmia Amalia tidak hanya sebagai pendakwah, tetapi juga konselor yang mampu menyentuh relung hati puluhan ribu masyarakat Indonesia. (Izudin Al-Mukhtar/KPI UMB)